Thursday, June 6, 2013

Self Service.

Hola!
Jumpa lagi dalam posting-an ketiga saya hari ini! (Kamis, 6 Juni 2013).

Kalian tau definisi self service? Yap! Kurang lebih, maknanya itu adalah pelayanan oleh diri sendiri dan untuk diri sendiri.

Di sini, saya mau coba berbicara mengenai sebuah kebiasaan (yang menurut saya) baik dan sebenarnya akan baik (namun sulit) jika bisa diterapkan di Indonesia.

Mengapa saya berpikiran sampai sejauh ini? Nah, sebenarnya hal ini bermula pada suatu waktu ketika saya sedang makan di Domino's Pizza D-Mall Depok bersama Aan dan Samzlee. Ketika itu, kita sedang membahas kebiasaan orang di luar negeri (khususnya Australia, karena Aan udah pernah melihat langsung kebiasaan orang-orang di sana) pada saat mereka berada di KFC, McD, atau mini market 24 jam lainnya. Mereka memesan, lalu mengambil makanan mereka SENDIRI, mengambil minuman SENDIRI, mengambil saus sambal/tomat SENDIRI, dan yang terpenting, mereka membuang sampah sisa makanannya SENDIRI ke tempat sampah, tanpa menunggu pelayan atau petugas restoran FastFood atau mini market 24 jam untuk membereskannya. 

Hal itulah yang belum kita punya, kesadaran untuk melayani diri sendiri, sampai kesadaran untuk membuang sampah makanan kita sendiri pula. Logikanya, kita dari datang sampai makanan habis, telah menservice diri kita sendiri, bukan? Lantas, mengapa ketika buang sampah, kita harus menunggu pelayanan dari orang lain?

Berangkat dari contoh yang baik itulah, maka ketika beberapa kali saya dan Aan merandom bersama, saya melihat dia selalu membuang sampah sendiri, ketika kita ada di Seven Eleven, McD, bahkan kemarin ketika ke Domino's Pizza. Sampah sisa makanan akan Aan bereskan lalu dibuangnya ke tempat sampah terdekat. Orang-orang yang melihat mungkin akan memandang itu dari dua sudut pandang yang berbeda. Ada yang menganggap hal itu adalah suatu tindakkan yang aneh dan sok rajin, namun sebaliknya, ada pula yang justru akan menganggap itu contoh kebiasaan yang patut ditiru.

Saya, menganggap kebiasaan itu adalah kebiasaan yang baik, menarik, dan positif. Sebelumnya, saya sama seperti kebanyakan orang yang menyisakan sampah di tempat makan, lalu pergi meninggalkan sampah-sampah itu dan berharap (memastikan) bahwa pelayan mini market/restoran FastFood itu akan segera (dan selalu) membereskannya. Namun, ternyata melihat kebiasaan Aan yang seperti itu, saya justru menganggap bahwa sepatutnya memang kita berkewajiban melayani diri sendiri. Saya lantas mulai belajar membuang sisa makanan saya sendiri ketika saya berada di tempat-tempat yang mengusung self service way. Pola pikir kita seharusnya dapat diubah sedikit demi sedikit. Perubahan itu dibutuhkan, toh? Meskipun perlahan-lahan. :)

Mari kita layani diri kita sendiri (sambil memberi manfaat bagi orang lain juga, kan?).

No comments:

Post a Comment

Thanks for leaving a comment :)