Sunday, February 9, 2014

Akhirnya S.Hum.

Satu set toga itu akhirnya saya kenakan juga pada hari ini.
Saya lulus! Puji Tuhan. Akhirnya. A.k.h.i.r.n.y.a. :)

Melalui tulisan ini, banyak cerita yang ingin saya ungkapkan, bahwa banyak kejadian yang pernah saya alami, bahwa banyak rasa yang bisa maupun yang tak bisa saya ungkapkan.

Ketika hari ini akhirnya datang, memori saya secara sadar dan otomatis langsung memutar kejadian di pertengahan tahun 2010 silam. Saat itu, saya hanyalah seorang mantan siswi SMA yang tidak tahu harus melanjutkan kuliah ke mana. Seorang mantan siswi SMA yang hanya berharap masuk jurusan Farmasi. Seorang lulusan SMA yang memiliki harapan besar masuk perguruan tinggi negeri bergengsi, sehingga tak terlalu mengeruk materi. Perjalanan harapan itu berujung hari ini. Akhirnya.

Meskipun saya bukan lulus menjadi seorang S. Farm, saya tetap bangga. Bangga akan apa yang telah saya lakukan, saya peroleh, dan akhirnya saya syukuri serta nikmati.

Jika saya boleh bercerita, pilihan untuk memulai perjalanan sebagai mahasiswi S1 Paralel Sastra Prancis UI merupakan pilihan yang amat sulit. Memang, ketika Bedah Kampus UI tahun 2009, saya sempat berujar, bahkan boleh dibilang takabur. "Biarin deh, masuknya Sastra Prancis aja, yang penting gue pake Jaket Kuning." Satu ujaran yang tak akan pernah saya lupakan. Ujaran yang akhirnya menjadi kenyataan dan mengantar saya sampai pada gelar S.Hum.

Saya memang bermimpi menjadi mahasiswi jurusan Farmasi, tetapi karena satu dan lain hal, saya malah menjadi alumni dari jurusan Sastra Prancis UI. Bangga? Tentu!

Saya pernah bahagia saat dinyatakan lulus seleksi masuk jurusan Farmasi di UNPAD. Impian saya nyaris menjadi kenyataan. Namun, saya akhirnya tetap memilih Sastra Prancis UI setelah mempertimbangkan berbagai alasan. Dari alasan sepele hingga alasan yang tak lagi bisa dianggap sepele.

Ketakutan itu ada. Ketakutan akan terus masuk kuliah malam karena isunya S1 Paralel itu adalah nama lain dari kuliah malam. Ketakutan akan menjalani tahun-tahun studi bersama mahasiswa-mahasiswa yang sudah kerja karena mengambil kuliah malam. Ketakutan akan menjadi asing. Ketakutan ini ketakutan itu ketakutan semua, tapi....sekali lagi Puji Tuhan, karena nyatanya ketakutan itu tak terbukti.

Saya harus dengan lantang mengakui, sesuatu yang namanya takut itu tak kunjung bisa dengan tenang pergi. Setiap akhir semester, saya selalu takut melihat laporan nilai kalau-kalau ada yang tak lulus dan mengecewakan orang tua. Saya selalu takut serta cemas menanti nilai akhir KBP setiap semester. Kalau hasilnya di bawah C sekali saja, dijamin saya tak akan lulus tepat waktu. Saya selalu takut kalau saya harus dihadapkan pada pilihan menempuh studi lebih dari 4 tahun karena hal itu pasti mengecewakan orang tua saya.

Saya takut menyia-nyiakan perjuangan mereka menyekolahkan saya hingga perguruan tinggi, karena apa yang mereka lakukan tak boleh saya anggap sepele. Hal ini yang terus mendorong saya mau belajar dan berusaha agar saya tak pernah mengulang mata kuliah. Jalani sekarang dan jalani nanti ketika mengulang, toh sama saja. Mata kuliahnya sama. Materinya sama. Buat apa saya menjalaninya sampai lebih dari sekali? Hanya ini yang jadi pegangan saya. Hanya hal itu serta doa yang mampu membuat saya seperti sekarang, saya amat takut mengulang. Keinginan terbesar hanya untuk membuat orangtua saya bangga melihat saya berhasil jadi Sarjana.

And finally, I made it.


Tiga setengah tahun yang saya lalui selama menjadi mahasiswa menyisakan begitu banyak cerita.

Saya ingat ketika mama menemani saya di kosan saat hari pertama saya kuliah. Saya ingat minggu-minggu pertama jadi mahasiswa, saya begitu setia dengan julukan KuPu KuPu. Kuliah-selesai kuliah-beli makan-masuk kosan-nonton TV-tidur. Rutinitas yang akhirnya saya abaikan kemudian.

Saya ingat ketika saya mulai menikmati status mahasiswa saya. Tak lagi menjadi KuPu-KuPu, tapi KuMa-KuMa. Pulang kuliah main dan main terus. Makan, nonton, apa saja saya lakukan bersama teman-teman.

Saya ingat ketika saya iseng mencoba peruntungan melalui online shop. Setiap jeda kuliah saya manfaatkan dengan mengurusi online shop saya. Entah beli barang untuk dikirim ke customer ataupun mengirim barang yang telah saya bungkus malam harinya ke JNE di dekat FISIP. Berusaha membagi kedua fokus sama rata.

Saya ingat saat kesel-keselan. Saat iri-irian.
Saya juga teringat ketika saya harus berpindah kosan karena kosan yang lama tak layak lagi saya tinggali.
Saya teringat ketika saya harus tertatih mengikuti pelajaran karena sakit ini sakit itu.
Saya teringat ketika papa mama menjemput saya di kosan dalam kondisi lemah karena ternyata terserang hepatitis. 
Saya teringat ketika mama selalu memarahi saya yang begitu sering pulang malam. Takut saya kelelahan.
Saya teringat ketika diberi kejutan ulang tahun H+30an oleh teman-teman dekat.
Saya teringat ketika harus mencari buku pinjaman hingga ke IFI, dan berjalan kaki dari St. Cikini sampai IFI.
Saya teringat ketika harus menginap di rumah teman demi selesai mengerjakan tugas deadline dan meminta file-file penting darinya.

Namun lebih dari pada cerita-cerita itu, banyak hal lain yang bisa saya anggap sebagai sumber pelajaran saya dan saya rasa telah tiba saatnya saya menyampaikan rasa terima kasih saya.

Teruntuk FIB UI, Kuksa FIB, KMK UI, PMKAJ US, RTC UI FM, IKABSIS, dan CBT.

Terima kasih kepada kalian semua yang telah memberi saya banyak hal.

Terima kasih FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA! Fakultas tempat saya menemukan berbagai macam karakter orang dari A-Z! Menemukan ragam jurusan yang punya khasnya masing-masing. Menemukan orang-orang hebat,orang-orang slengean tapi ternyata berprestasi. FIB UI pernah membuat saya bangun jam 3 pagi untuk turut bergabung dengan kepanitiaan PSA MaBim. Fakultas tempat saya menghabiskan waktu 3,5 tahun ini. Fakultas yang bikin saya bangga dengan makara putihnya. Terima kasih Kansas dan Gedung I - Gedung X -nya. Kita telah membuat cerita.

Terima kasih untuk semua dosen Prodi Prancis FIB UI dengan ciri khas cara mengajarnya masing-masing, terkhusus juga terima kasih untuk Mba Deka, PA paling asoy yang nggak bosen menjadi dosen KBP saya dari KBP I - IV, PA yang juga dengan sigap menyetujui sipresma saya, dan PA yang akhirnya menjadi penyelamat utama saya dari status pengangguran setelah lulus. Terima kasih juga untuk teman-teman seangkatan dan sejurusan di Sastra Prancis, termasuk Ilham,si temen se-PA, temen yang super ngeselin tapi terkadang baik. Terima kasih untuk terus ada dan bersama-sama menjalani rangkaian mata kuliah yang kadang bikin mata perih, perut mual, kepala pusing. Haha, tetapi kita telah memilih untuk menjalankannya, bukan? Dan saya nggak akan juga seperti ini kalau orang-orang di lingkungan belajar saya nggak seperti kalian semua! Terima kasih untuk berbagai cerita, tawa, dan canda ketika di dalam maupun di luar kelas. Sukses untuk kita semua!


Terima kasih KUKSA FIB, tempat saya menemukan kakak-kakak dan adik-adik dengan berbagai karakternya masing-masing. Mereka yang menjadi teman dan keluarga seiman dan sefakultas. Mereka yang memberi kesempatan saya untuk boleh melayani teman-teman ketika Jumatan serta merasakan tampuk koordinator fakultas selama satu tahun. Berbagai suka dan duka. Berbagai tekanan dan pikiran yang saya harus tanggung selama menjadi KoorFak. Berbuah manis ketika saya justru menemukan sahabat dan (pernah juga) cinta. Kalian saya sayang. Pasti selalu saya sayang! 

Terima kasih KMK UI. Tempat saya juga belajar. Menjadi orang yang harus pandai membagi fokus. Menjadi orang yang konsisten dan bertanggung jawab. Menjadi orang yang dengan rela membagi waktu untuk menyiapkan acara-acara demi melayani teman-teman dan demi terus meng'ada'kan KMK. Di sini saya menemukan keluarga saya. Sahabat saya. Saya boleh bekerja dengan teman-teman dengan berbagai macam sifat dan cara kerja yang berbeda. Saya boleh mendapatkan teman RANDOM yang menemani saya mencoba hal baru. Mencoba tempat baru, makanan baru, pengalaman baru, serta berbagi cerita baru. Tanpa ragu saya bagi sayang saya ke kalian! 

Terima kasih PMKAJ US beserta Romo Moderator, Rm. Markus Yumartana, SJ.. Di dalam sini awal mula saya mengenal Wisma Sahabat Yesus. Di dalam sini saya langsung terjun ke dalam kepanitiaan pertama saya semasa Mahasiswa Baru. Berbaur dengan teman-teman dari berbagai macam universitas yang tentu beda tingkah dan lakunya. Cara dan budayanya. Pikiran dan perbuatannya. Di dalam sini saya mengenal solidaritas. Mengenal adanya sesuatu yang dinamakan peka dan inisiatif. Begitu banyak hal yang saya peroleh dan pelajari ketika saya melibatkan diri di dalam sini. Belajar untuk rela dan tak mengharap apa-apa. Belajar untuk berani bertanggung jawab atas apa yang telah dipilih meskipun berat. Belajar memimpin. Belajar berinteraksi. Belajar bekerjasama. Belajar tidak egois. Entah berapa banyak yang saya dapatkan dari tubuh PMKAJ US. Betapa banyak teman yang saya kenal di dalamnya. Terlalu kurang rasanya, tapi untuk saat ini, memang saya hanya dapat mengucapkan terima kasih. Terima kasih telah menemani hari-hari saya. Terima kasih untuk waktu dan tenaga kalian ketika kita sama-sama bekerja dalam sebuah tim. Saya tau saya masih punya tanggung jawab 6 bulan lagi dan saya mencoba untuk terus setia terhadap apa yang sudah saya pilih. Terima kasih! Saya nggak akan kayak gini tanpa kalian semua. :)

Terima kasih untuk UKM Radio Telekomunikasi Cipta. Meskipun saya tak sering hadir. Meskipun saya tak selalu muncul di setiap acara. Saya bersyukur pernah bergabung dengan kalian semua. Saya bersyukur punya pengalaman di per-radio-an bersama kalian semua. Terima kasih telah mengingat meskipun saya jarang sekali hadir dalam setiap kesempatan. Bersama kalian, saya mendapat cukup banyak pelajaran. Many! Terima kasih kalian semua atas ijin dan kesempatan untuk melibatkan diri. Terima kasih!

Terima kasih untuk satu pelatihan yang akan begitu saya ingat.Character Building Training 5 yang boleh saya ikuti. Kesempatan bertemu orang-orang hebat. Bertemu orang-orang yang berani untuk menerima berbagai ilmu demi mengembangkan diri ke arah yang lebih baik lagi. Kesempatan untuk mendengarkan berbagai pengalaman maupun kiat menjalani hidup. Meskipun tak mungkin langsung diterapkan dalam satu atau dua hari, saya yakin, kesempatan yang pernah saya peroleh dan jalani ini akan menjadi bekal seumur hidup saya! Terima kasih.

Terima kasih untuk Sekar, Melyssa, Vina, Sophia, dan Faqih, serta sosok SSP yang sempat menemani saya menghabiskan waktu dan menjadi tempat kesekian saya dalam berkeluh kesah saat menjalani semester terakhir ini.

Akhirnya, di akhir tulisan ini saya hanya ingin kembali menyampaikan terima kasih.

Maklum, saya tak memiliki skripsi untuk saya sumbangkan ucapan berikut di Kata Pengantar-nya, jadi saya rasa tak ada salahnya saya tuangkan segalanya di sini. ;)

Ucapan terima kasih ingin rasanya ditujukan untuk semua. Untuk mereka semua yang menyempatkan waktu hadir di Wisuda hari ini, menyapa saya, mengucapkan selamat, bahkan memberi bunga. Terima kasih untuk kalian yang menemani hingga hari ini. Terima kasih untuk dukungan kalian. Terima kasih untuk hadiah kalian, baik yang terlihat maupun yang hanya bisa diingat.

Terima kasih untuk Echa, Terra, Chev, Harris, Liestya, Adrian, Inggit, Evan, Eufrasia Erika, Kak Wawan, Kak Sally, Nikita Natasya, Bina, Ginta, Norman, Arkhe, Michelle, Dimas, Edith, Maltal, Erika, Ciskah, Kent, Nana, Stella, Beatric, Kak Anne, Kak Maga, Nico, Titot, San San, Eko, Janet, Rika, Ganda, Lia, Ajeng, Icha, Gia, Jane, MaReg, Ivo, Kak Temmy, Kak Vi, Kak Lena, Kak Jenny, Vina, Sophia, Sekar, Melyssa, Ester Cahaya, Amadea, Les Bencongs, Ilham, Kak Mita, Faqih, Yura, Annida, Jonas, Danty, Nini, Ceka, Ntum, Haris, dan semua nama yang mungkin terlewat tercatat tapi pasti saya ingat. Nama-nama yang membuat bahagia dengan ucapan selamatnya lewat berbagai media. Terima kasih.

Terakhir, namun tetap utama, juga paling, dan super penting, terima kasih untuk Tuhan Yesus serta untuk kedua orang tua saya, Mama dan Papa yang selalu mendukung, selalu memberi perhatian, selalu menghargai pilihan saya, dan yang selalu membuat saya bangga. Tanpa kalian, semua yang saya tulis, ungkap, dan ceritakan di atas jelas tak akan pernah ada. Terima kasih! :)

PS: Selamat untuk kalian yang lulus sehingga kita bisa saling berselamat. Selamat untuk Eka, Atma, Putri Myra, dan Cidus. Selamat untuk kakak-kakak senior SasPer. Selamat untuk Kak Aan, Melvin, Esi, Cathlin, Arum, Gisel, Erwin, dan untuk semua wisudawan!


PROK PROK PROK ;)


I decided long ago, never to walk in anyone's shadows
If I fail, if I succeed
At least I'll live as I believe
No matter what they take from me
They can't take away my dignity
Because the greatest love of all
Is happening to me
I found the greatest love of all
Inside of me
The greatest love of all
Is easy to achieve
Learning to love yourself
It is the greatest love of all