Monday, June 24, 2013

Balada Baba. Bibi. Bubu. Bebe.

Baba, Bibi, Bubu adalah tiga hal yang tak biasa berpisah. Bukan tak bisa. Di mana ada Baba, tidak aneh jika ada Bibi dan Bubu juga. Di mana ada Bibi, tidak jarang kita melihat Baba dan Bubu yang menemani.

Kisah ini adalah kisah singkat Baba Bibi Bubu sebelum Bebe datang mewarnai. Kisah yang tak berakhir bahagia maupun sedih. Kisah yang dicipta hanya untuk berbagi.

Suatu hari, Bibi merasa sedih. Mereka bertiga sudah jarang bertemu bahkan bercengkerama. Ia tak tahu apakah Baba dan Bubu juga merasakan hal yang sama. Sekalinya bertemu, kondisi sedikit tak sama meskipun mereka bertiga masih sama-sama terbuka dan penuh cerita.

Beberapa hari kemudian, Baba dan Bubu mengenalkan Bebe pada Bibi. Ah, mereka berempat sepertinya semakin seru. Tapi, apakah iya seperti itu?

Bagi Baba, Bibi, dan Bubu, Bebe adalah sosok yang ceria, ramah, dewasa, serta menyenangkan. Bebe itu baik sekali. Tapi, dalam beberapa waktu kemudian, detik demi detik, jam demi jam, Bibi mulai merasa resah. Ia merasa berada dalam kondisi berbeda. Bibi bingung apa. Bibi tidak tahu mengapa. Bibi hanya mencoba bersikap biasa. Namun, Bibi tak bisa. Bibi merasa tak ada lagi mereka berempat yang bersama. Jarang sekali menemukan tiga seperti dulu kala. Yang ada adalah tiga yang baru tercipta, tanpa Bibi di dalamnya.

Bibi merasa asing. Merasa aneh. Mencoba menerima tanpa tahu apa yang salah. Bibi tak mau membanding-bandingkan Bebe dengannya. Yang pasti, Bebe di seberang sana juga tidak mau dbandingkan dengan Bibi. Bukan masalah gengsi. Tapi, bagaimanapun juga, Bebe dan Bibi adalah dua hal yang punya keunikan tersendiri.

Bibi hanya rindu satu hal yang dinamakan kebersamaan. Bibi tak mau merasa asing. Bibi tidak membenci Baba Bubu Bebe. Ia juga tahu Baba Bubu Bebe tidak mungkin berniat bersikap lain pada Bibi. Hanya, begitulah keadaan yang ditangkap oleh nurani Bibi. Bibi hanya ingin satu. Ia tak ingin sepi. Ia ingin keluar dari zona baru yang membuatnya tak nyaman. Bibi hanya ingin seperti dulu karena Bibi rindu mereka bertiga.

Baba Bibi Bubu Bebe tidak bermusuhan. Hubungan mereka baik, tapi sedikit lain. Mereka berempat hanya butuh waktu. Mungkin, mereka butuh waktu untuk saling mengerti, saling memahami, dan saling memekakan hati. 

Kisah Baba Bibi Bubu Bebe memang tak berujung bahagia ataupun sedih. Kisah ini masih terus berkembang biak, juga berusaha menguasai keadaan agar tak ada salah paham. :)

No comments:

Post a Comment

Thanks for leaving a comment :)