Sunday, May 22, 2016

Wisata Alam Singaraja, Pesona Indah di Bali Utara

Hai! Lama nggak pernah nongol di blog ini lagi, sekalinya nongol saya malah mau ngomongin Bali. Iya, salah satu pulau yang terkenal dengan bule-bule berbikininya, maupun dengan keindahan alamnya yang luar biasa.

Bicara tentang Bali, pastinya yang ada di bayangan kita adalah Kuta, Legian, Sanur, atau paling jauh sedikit adalah Ubud dan Tanah Lot. Karenanya, kawasan-kawasan tersebut memang sudah berpuluh-puluh tahun terkenal akan wisata alamnya yang super indah, kalau nggak bisa kita bilang super memanjakan mata. Bali, yang kerap diberi nama panggil Pulau Dewata memang menjadi daya tarik yang aduhai bagi para wisatawan yang ingin sekadar rileks dan menyegarkan pikiran, plus badan. Semua pasti sepakat, keindahan alam pulau Bali memang tak akan pernah mampu ditolak maupun dielak, bukan begitukah?

Lantas, mengapa ketika semua orang sudah mengetahui tentang Bali, tapi saya masih menulis tentang Bali? Jawabannya sederhana. Karena saya mau memberi pemaparan tentang suatu daerah di Bali yang mungkin masih belum se-hits pantai Kuta atau Seminyak. Namanya, Singaraja.

Tepat! Sebuah daerah di Bali sebelah Utara yang mungkin tidak setenar Uluwatu atau pun Kuta, namun apa yang bisa dinikmati di sana, nggak kalah menarik dari Tanah Lot atau pun Pantai Sanur. Pasalnya di Singaraja, kita bisa bertemu dengan Pantai Lovina, berkenalan dengan Brahma Vihara Arama, bercengkerama dengan Air Panas Banjar, serta bersendagurau dengan Air Terjun Gitgit. Pernah dengar sebelumnya?

Friday, January 1, 2016

Jumpa Lagi Sama Resolusi

Nggak kerasa, sudah satu tahun jedanya sejak tulisan ini dirilis. Tulisan yang, iseng-iseng memaparkan evaluasi resolusi 2014 menyambut 2015. Tulisan yang, waktu barusan dibaca lagi, bikin pikiran ini jadi flashback dengan sendirinya. Plus bikin mikir juga, "kenapa waktu cepet banget berlalunya ya?"

Anyway, lantas bagaimana dengan evaluasi resolusi 2015 menyambut 2016?


Tuesday, December 15, 2015

La Famille Bélier - Mengusik Sisi Perasa

Rasa-rasanya, saya punya sensitivitas berlebihan. Saya menangis ketika yang lain merasa biasa. Saya tersentuh, hanya dengan mendengar kata-kata sederhana. Ah, mungkin saya memang sebegini melankolisnya.

Tuesday, December 8, 2015

KACF 2015: Tentang Bioskop Keliling Day #2, Sesi 1 (15:00)

Hari minggu (29/11/2015), saya jalan-jalan ke Kuningan City, Jakarta, demi menengok acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival (KACF) 2015. Beragam sub acara yang menyenangkan mata, tersuguh rapi di tiga lantai berbeda Kuningan City. Mulai dari pameran instalasi seni, pojok kopi, hingga deretan muda-mudi jago ilustrasi yang menjajakan produknya dan berharap dibeli. Tak tahan akan godaan, beberapa lembar rupiah saya keluarkan untuk sekadar mengoleksi pin atau pun art print yang nyenengin. 

Tuesday, December 1, 2015

Merindu Syukur, Mengucap Amin

Satu kata ketika saya rehat mengisi konten di blog ini selama tepat dua bulan: RINDU.

Saya rindu menyusun kata membentuk kalimat demi menyusun satu tulisan yang padu.
Saya rindu mencurahkan pikiran, pendapat, atau apapun itu namanya yang maju mundur di dalam tempurung.
Saya rindu saja. Hanya itu.

Friday, September 25, 2015

Antologi Rasa > Mengaduk Rasa, Menitikkan Air Mata

Telah lama bersarang di rak buku saya, akhirnya Antologi Rasa karya Ika Natassa bisa juga saya lahap dalam satu hari saja. Sosok Keara, Harris, dan Ruly yang seolah sempurna fisik maupun materi-nya ternyata tak membuat mereka luput dari kejaran teror perasaan. Membuat saya yang tadinya enggan untuk menamatkan semua babnya kurang dari 24 jam, toh akhirnya melanggar dengan sendirinya.

Tuesday, September 22, 2015

Dwilogi "SAMAN - LARUNG" Ayu Utami - Dipaksa Menalar dan Merasa

Lagi-lagi, buku yang selesai dibaca setelah hanya terpajang selama sekian bulan di dalam rak buku saya: Dwilogi Saman dan Larung oleh Ayu Utami.

Usai menamatkan trilogi Parasit Lajang (Si Parasit Lajang, Cerita Cinta Enrico, Pengakuan Eks Parasit Lajang) yang berasal dari penulis yang sama, saya akhirnya memulai babak baru perjalanan membaca saya dengan dwilogi ini. 

Monday, September 21, 2015

Human Bestiality in one of Eka Kurniawan's novels - Lelaki Harimau (Man Tiger)

SYNOPSIS

As he grows up to be a mature guy and leaving his adolescent, a man named Margio feels a tiger live inside his body. Facing the difficulties on his family-life has already been his 'routine' everyday, starting from the very beginning of his life. A father with a very bad attitude to be shown in front of his family, and the depression of her mother owing to the craziness of her husband.