Friday, June 21, 2013

sebuah pelajaran saat mengawas SBMPTN.

Bapak Zul Akmal.
 
Itu nama beliau yang memberikan beberapa pelajaran buat saya selama dua hari kemarin mengawas SBMPTN (18-19 Juni 2013).

Ketika mengawas, saya tidak dipasangkan dengan beliau. Saya justru bersama Ibu Widya, seorang guru matematika yang punya anak tiga.

Bapak Zul adalah pendamping teman saya yang juga mengawas, Sari namanya. Sari bercerita kepada saya mengenai hal-hal yang dibagi oleh Pak Zul. Mengenai kariernya sebelum jadi guru, mengenai pikiran dan pendapatnya, serta masih banyak hal lainnya.

Ketika kegiatan mengawas SBMPTN hari kedua usai, Pak Zul mengajak Sari dan juga saya makan sebentar di kantin sekolah SMKN 51. Pak Zul bercerita banyak hal. Salah satunya mengenai metode pengajaran kepada para siswa yang menjadi anak didiknya. Misalnya, dalam perihal mengatur kas kelas.

"Kalo jadi wali kelas, minimal harus nyiapin lima puluh ribu buat dikasih ke kas kelas per bulan. Jadi biar ngasih contoh yang baik juga. Akhir bulan saya tanyain yang belum lunas siapa, ayo bayar. Kas ini kan untuk mereka juga, buat beli kebutuhan kelas, atau jenguk siapa yang sakit, jadi nggak minta orang tua lagi". ungkapnya.

Pak Zul bercerita pula mengenai profesinya sebelum jadi guru. Ia pernah bekerja di sebuah bank sebelum akhirnya ia mendapat panggilan sebagai pendidik. Kisah Pak Zul, menurut saya, begitu inspiratif. Ia mampu membuat saya serta Sari melongo kagum dengan apa yang ia ucapkan. 

Pak Zul mengajarkan kami banyak hal. Bersedekah, bersikap jujur, juga tegas. Ia paling benci area abu-abu, baginya dalam hidup ini hanya ada hitam dan putih, tak ada yang lain.
Beliau juga menceritakan tentang hobinya yang suka mengantarkan jenazah hingga ke liang lahat. Unik sekaligus hobi yang agak ekstrim sih memang, tapi begitulah pengakuannya. :)

Salah satu pesan Pak Zul yang begitu menarik bagi saya, terucap lewat sepenggal kalimat berikut: memang baik jadi orang penting, tapi lebih penting jadi orang baik.

Ya, begitulah, kisah dari sosok seorang Pak Zul yang menginspirasi, menjadi sesuatu yang beruntung saya dapatkan ketika mengawas SBMPTN. Terima kasih banyak, Pak!

No comments:

Post a Comment

Thanks for leaving a comment :)