Tuesday, April 28, 2015

Buckhori Juniansyah - Solo Traveler [YPASM TALKSHOW]

Dari sekian banyak traveler berfollowers ribuan yang saya ikuti akun Instagramnya, jujur, saya belum pernah mendengar sekalipun nama @thirty.bucks (mungkin saya kurang gaul). Jangankan @thirty.bucks, dua travel-instagrammers lain (if I can say so), @nyimaslaula dan @devignwn yang sama-sama mengisi sesi kedua acara YPASM ini pun saya tak tahu (oke, saya kudet, hehe). Oleh karena itu, bisa datang dan mendengarkan kisah-kisah perjalanan mereka secara langsung adalah kesempatan yang benar-benar emas (serius!). Salah satu yang menginspirasi adalah cerita perjalanan seorang diri dari @thirty.bucks yang akan saya tuliskan di sini.

BUCKS!

Pada kali pertama ia berdiri dan mulai menceritakan pengalamannya, Bucks -begitu sapaan lelaki tinggi berkuncir ini- langsung menunjuk salah satu foto yang ada di layar proyektor. Bucks menunjuk fotonya di Kenawa, sebuah tempat yang ditempuh oleh Bucks seorang diri, dan nyatanya berhasil menghadirkan pengalaman-pengalaman baru yang bahkan menurutnya, mampu membuatnya teramat jatuh cinta pada Sumbawa.

Setelah menceritakan detil destinasi dari beberapa foto yang ditampilkan di layar, Bucks mulai menceritakan sebab-musabab ia menjadi pecinta kegiatan solo-traveling. Dulunya, Bucks ini terbiasa pergi traveling dengan keluarga atau dengan teman-temannya. Kemudian, Bucks sampai pada satu titik di mana ia ingin melakukan eksplorasi seorang diri saja.

Lewat pengalaman solo-traveling itu, Bucks mengakui ada beberapa hal positif yang ia dapat. Bucks bisa mengatur budget perjalanannya sendiri, mengatur ritme perjalanannya, mengatur destinasi mana saja yang ingin ia datangi, dan yang paling penting, tidak perlu menunggu-menunggu rekan perjalanan yang lain dalam bepergian. Simpel dan tidak ribet. Solo-traveling juga membuat Bucks lebih mengenal diri sendiri, lebih dewasa, dan lebih menjaga diri sendiri. Meskipun demikian, Bucks juga menyatakan bahwa ada beberapa hal yang memang menjadi kekurangan solo-traveling. Salah satu contoh sederhananya adalah, nggak bisa patungan sewa kapal atau transportasi lainnya yang bermuatan banyak. Dengan demikian, anggaran yang ditetapkan untuk pengeluaran otomatis menjadi lebih besar. 

Gaya bercerita Bucks yang terkesan slenge'an sama sekali nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan pesan solo-traveling yang sempat ia bagikan. Bucks mengungkapkan bahwa perjalanan seorang diri tak hanya memberikan pengalaman-pengalaman baru, melainkan memberikan kita kesempatan untuk melakukan apa yang dinamakan spiritual journey. Berat! (But, I'm into this thought, actually!). Bucks seakan berhasil mempertegas keinginan saya (dan juga mungkin beberapa orang lain yang hadir) untuk mencoba bepergian sendiri, feel getting lost in the middle of nowhere, meet new people, share some stories, and ah! I can hardly imagine how precious the solo-traveling-experience is. 

Terima kasih cerita-ceritanya, Bucks!

Selain itu, Bucks juga menceritakan destinasi seperti apa yang tertarik untuk ia pilih. Lelaki yang masih menyelesaikan skripsi di bangku mahasiswanya ini memilih untuk datang ke tempat-tempat yang nggak hanya bagus untuk sumber foto-foto bagus saja. Melainkan tempat-tempat baru yang juga menawarkan cerita.

Meskipun ingin sekali tinggal di Islandia, Bucks masih mengutamakan tempat-tempat di Indonesia untuk ia kelilingi. Baginya, sangat sayang jika tempat-tempat bagus di Indonesia harus dieksplorasi oleh warga negara asing duluan, dan justru tidak diketahui bahkan dikenal oleh warga negara Indonesia-nya sendiri. Miris, sih.

BUCKS DAN INSTAGRAM

Kehidupan di Instagram untuk seorang Bucks juga dimulai dari alasan-alasan yang hampir sama dengan pembicara-pembicara lain di acara Young People And Social Media talkshow ini. Pertama, upload foto ke Instagram itu sangat gampang, tinggal jepret, ditambah edit-edit sedikit, bisa langsung dipost dan dilihat banyak orang. Kedua, kalau foto-foto sudah dilihat oleh banyak orang, maka pesan yang ingin disampaikan juga cepat tersebar. Selanjutnya, foto-foto juga tinggal dipakaikan hashtag-hashtag yang relevan, sehingga langsung bisa tersebar lebih luas lagi. 

Perjalanan Bucks mengabadikan momen-momen berharganya di Instagram sebenarnya tidak menetapkan likes atau followers sebagai tujuan utama. Bucks hanya mengupload foto-foto yang ia suka. 
"Lo suka apa, ya just do it. Kalo lo konsisten juga orang bakal tau ciri khas foto-foto Instagram lo itu apa."
Hal dan atau keyakinan semacam ini yang membuat Bucks terus mengekspresikan dirinya lewat foto-foto di Instagram. Pernah sekali waktu, foto Bucks menarik minat perusahaan Audi untuk membelinya. Dan, terjadilah transaksi demikian seperti yang kalian langsung bayangkan. Karya Bucks dibeli oleh Audi dan uangnya langsung Bucks tabung untuk merealisasikan perjalanan-perjalanan berikutnya. Creativity works.

Beberapa manfaat besar menjadi traveler-instagrammer juga dirasakan oleh Bucks, seperti misalnya bertemu dengan orang-orang baru yang dikenalnya lewat jejaring Instagram. Beberapa kali juga Bucks mendapatkan kesempatan untuk menginap di rumah sesama instagrammers yang berdomisili di destinasi yang Bucks tuju. Instagram membuatnya mengenal banyak orang dan keuntungan finansialnya adalah, Bucks bisa menghemat budgetnya ketika jalan-jalan! Boleh dibilang, Bucks sudah cukup tenang kalau bepergian karena pasti ada saja instagrammer yang menawarkan penginapan untuknya. Meskipun ya, Bucks mengakui harus ada basa-basi terlebih dahulu soal penginapan ini, seperti "boleh tolong cariin gue penginapan nggak?" atau "lo tau penginapan di mana yang murah?" (HAHA).

By the way, media sosial yang satu ini memang dahsyat sekali ya? Bucks, meskipun sering bertemu orang-orang baru (yang sesungguhnya asing) lewat Instagram, sama sekali tidak pernah mengalami kejadian tidak mengenakkan seperti misalnya, ada yang berniat jahat atau sebagainya. Ia selalu menemukan orang-orang dengan pikiran positif yang membuatnya juga jadi semakin positif. Apalagi, di setiap pertemuannya dengan orang baru, Bucks selalu punya topik obrolan yang membuat suasana jadi semakin seru.

Memasukki sesi tanya-jawab, ada beraneka ragam pertanyaan yang harus dijawab oleh Bucks. Salah satunya adalah mengenai solo-female-travelers. Terkait hal ini Bucks pun memaparkan beberapa hal yang ia ketahui. Menurut Bucks, sudah banyak juga lho female-traveler yang pergi ke mana-mana sendiri. Yang paling penting adalah, bisa jaga diri. Bucks sempat menyebutkan salah seorang female-travel yang juga merupakan temannya sendiri dan terkenal di Instagram, namanya Anggey @her_journeys (I already follow her on IG, tapi kalau Bucks, beneran deh belum follow sebelumnya). Anggey ini, menurut pemaparan Bucks betul-betul seorang yang tidak bisa ditebak keberadaannya. Hari ini Anggey di titik A, besok ia bisa saja ada di titik B. Dan, Anggey sebagai salah seorang traveler wanita bisa menunjukan kalau, nggak ada masalah seorang wanita menjadi (solo) traveler.

Demi mencapai mimpi-mimpinya di tahun ini, yakni menuju Nepal, Asia Tenggara, dan Turki, Bucks masih terus menabung dan menabung. Ia sering menjadi freelancer dan ketika mendapatkan job-job lain, uang yang ia dapat terus ia tabung dan akan dipakai ketika mimpinya sudah semakin dekat di depan mata. Kegiatan traveling sesungguhnya cukup mengganggu skripsi yang sedang Bucks kerjakan, but from what I saw yesterday, Bucks benar-benar mencintai dunia traveling. So, that's what he does. TRAVELING.  
Bucks menginspirasi saya untuk berani keluar dari zona nyaman dan bergerak melihat keindahan yang terhampar di mana-mana. Sendiri pun nggak masalah karena pada akhirnya, orang-orang yang akan kita temui jauh lebih beragam dan menyisakan ceritanya sendiri-sendiri dibandingkan pergi dengan orang yang itu lagi itu lagi. So, siap untuk (solo-)traveling dan membagikan ceritamu (dan ku)?
Bucks said...
Kalau kita mau memulai sesuatu, cintai dulu apa yang mau kita lakukan itu. Kemudian, percaya sama diri sendiri kalau kita bisa melakukan itu.
Nggak usah peduli dengan omongan orang-orang yang justru menjelek-jelekan kita. 
 ______________________________

No comments:

Post a Comment

Thanks for leaving a comment :)