Halo!
Lama tak menulis sepatah duapatah kata cerita di blog ini. Tapi, ide sebenarnya sudah ingin dituangkan sejak lama.
Kali ini, saya ingin bercerita mengenai pengalaman saya menonton musik hari Jumat, 26 Juli 2013 lalu.
Lagi-lagi, tak ada rencana. Tak ada informasi sebelumnya.
Bermula dari perbincangan dengan teman kerja sebuah proyek, ia memberitahu bahwa akan ada White Shoes and The Couples Company di Goethe Institut.
Dia mengajak saya untuk melakukan live report via account twitter dari proyek yang kita garap bersama. Saya menyetujui sekaligus menyanggupi.
Akhirnya, pukul 4 sore, saya dengan teman saya berangkat menuju Goethe Institut untuk mengambil tiket terlebih dahulu. Maklum, kapasitas hanya disediakan untuk 300 orang, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk menerima lebih dari 300 penonton. 300 orang yang diberikan tiket ini dijamin mendapatkan bangku.
Setelah tiket aman di tangan, saya tinggal menunggu pukul 19.30. Menyaksikan WSATCC yang tak sempat saya saksikan di Indonesian Youth Conference 2013 kemarin karena sakit.
19.30 tiba. Seorang teman lagi datang. Kami nonton bertiga. Berdua duduk di bangku yang tersedia di tribun, sedangkan yang satu mengambil foto dengan kamera andalannya.
WSATCC terlebih dahulu menampilkan foto-foto perjalanannya saat tur Eropa 2013 kemarin ke empat negara (23 Mei hingga 5 Juni - Helsinki (Finlandia), Stockholm (Swedia), Copenhagen (Denmark), dan Berlin (Jerman) ).
Setelahnya, penampilan WSATCC terbagi menjadi dua sesi. Di tengah-tengahnya, saat 9 lagu selesai dimainkan, mereka memutarkan video yang berisikan rekaman perjalanan dan konser mereka di benua Eropa tersebut.
WSATCC membawakan 20 lagu. Mulai dari Sangkuriang, Roman Ketiga, Windu Defrina sampai berbagai lagu daerah yang mengajak kita lebih kenal Indonesia. Penampilan Aprilia Apsari (Sari) terlihat begitu meluap-luap bahagia. Aksi panggungnya benar-benar bersemangat sehingga kepala sampai kaki saya tak sanggup menahan keinginan untuk menghentak.
Ricky Surya Virgana (RICKY) dan Saleh bin Husein (ALE) menampilkan aksi duo memainkan lagu Kapiten dan Gadis Desa. Menganga saya dibuatnya. Saya tak tahu selain 'keren', apa lagi itu namanya.
John Navid, Rio Farabi, dan Aprimela W yang merupakan personel lain WSATCC juga tak kalah ekspresif dan mengenyangkan kelaparan mata dan telinga saya. Benar-benar luar biasa.
Malam itu, jurnal perjalanan mereka ke Eropa yang terdiri atas 45 halaman penuh gambar dan cerita dirilis. Seturut pendengaran, jurnal tersebut hanya dicetak sebanyak 500 eksemplar. Beruntung, ketika itu teman saya membeli satu. Jadi, saya bisa ikut baca. Tulisannya bermakna dan penuh cerita.
Acara ini berlangsung selama 2 jam full, dari pukul 20.00 - 22.00. Niat saya yang ingin kembali ke Tangerang setelah menonton terpaksa surut, karena mau tidak mau saya harus kembali ke Depok. Namun, hati, pikiran saya kembali segar dengan rasa puas.
WSATCC bagi saya tak pernah setengah-setengah. Penampilan selalu enerjik dan menarik. Tak pernah menurun semangat panggung mereka di mata saya. Salut buat Sari, Ale, Ricky, Rio, John, dan Mela!
No comments:
Post a Comment
Thanks for leaving a comment :)