Monday, February 11, 2013

Dimsum Terakhir by Clara Ng

http://gramediapustakautama.com/uploads/dirimg_buku/re_buku_picture_update_85460.jpg
A novel about being single and becoming part of a family... when everything is going totally wrong.
Empat perempuan kembar yang mempunyai empat kehidupan berbeda. Empat masa depan yang membingungkan. Empat rahasia masa lalu yang menghantui. Dan satu usia biologis yang terus berdetik.

Siska, Indah, Rosi, dan Novera terpaksa harus pulang untuk mendampingi ayah yang diprediksi tidak punya harapan hidup lagi. Mereka tak pernah menyangka bahwa kesempatan berkumpul kembali ternyata mengubah segalanya. Pertanyaan-pertanyaan penting tentang kehidupan bermunculan, termasuk ketakutan, kecemasan, dan keangkuhan mengakui bahwa kehidupan dan kematian hanyalah sekadar garis tipis.

Dimsum Terakhir adalah drama penuh haru, memikat, cerdas, dan dituturkan dengan amat indah oleh novelis bestseller Indonesia, Clara Ng. Kisah yang ditulis modis dengan gaya lembut tapi kuat ini menyuarakan keberanian serta kekuatan yang (selalu) ada di hati kita semua.


Akhirnya!!! Gue baca novel lagi!!! Yeaaaaay!

Yap, novel Dimsum Terakhir ini sebenernya udah gue beli dari Agustus 2012, tapi baru sempet gue baca kemaren-kemaren aja. Haha, maklum jadwal kuliah yang padat agaknya kurang memberikan gue kesempatan buat melahap novel-novel yang udah gue beli. Akhirnya, mereka agak sedikit terlantar. Kasihan.
Awalnya, gue agak pusing baca novel ini. Ceritanya terlalu rumit karena tokohnya terlalu banyak. Kembar pula. Tapi semakin dihayati dan semakin gue baca novelnya tanpa berhenti terlalu lama, this novel was soooo BAGUS! Hehe. Biarpun ceritanya rumit, tapi karakter masing-masing orangnya terlukiskan secara gamblang. Semua perbedaan sifat dari keempat wanita kembar di dalam novel ini kemudian terpaksa harus disatukan kembali ketika mereka terpaksa hidup satu rumah untuk sama-sama menjaga ayah mereka.  
Ego, pekerjaan, dan urusan pribadi harus mereka abaikan sejenak.

Pergulatan batin antara para tokoh dengan diri sendiri juga banyak terjadi di novel ini. Masing-masing kehidupan para tokoh ternyata diwarnai konflik masing-masing yang berbeda. Dan, konflik ini bukanlah konflik yang mudah diselesaikan. Konflik yang rumit, namun sama sekali tidak bikin kepala pusing. Malahan, membuat gue sebagai pembaca, jadi teraduk-aduk emosinya.
Masing-masing tokoh seolah-olah mempunyai keharusan untuk menyelesaikan konflik sulit yang dialaminya. 

Membuat kita sebagai pembaca juga terpengaruh untuk semakin berani menunjukkan diri kita apa adanya.

Isu kehidupan masyarakat keturunan Tionghoa juga kental mewarnai jalan cerita di dalam novel karya Clara Ng ini. Latar yang diangkat juga zaman Orde Baru. Membuat gue yang masih kecil pada saat itu akhirnya bisa memahami sedikit kehidupan masyarakat Cina pada masa itu. 
Novel ini menurut gue adalah novel yang jujur dan berani. Berani menampilkan isu-isu yang mungkin tabu untuk diceritakan atau dikisahkan. Berani mengungkapkan perasaan masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia yang seringkali dianggap sebagai kaum minoritas. 
Gue selesai baca novel ini dalam 2 hari. Dan yaaa, gue akan membeli lagi karya Clara Ng yang lain. Hehe.

No comments:

Post a Comment

Thanks for leaving a comment :)