Sebelum masuk kuliah, gue sempetin (atau baca: maksain) diri gue kelarin baca serial SUPERNOVA. Telat banget sih emang baru baca serial itu sekarang, karena kan, buku pertamanya aja udah terbit dari tahun awal 2000-an.
Buku ini juga gue beli dan gue baca, karena keinginan gue buat nikmatin karya sastra. Bukan lagi novel remaja yang melulu cinta-cintaan. Haha.
Akhirnya setelah menghabiskan waktu kurang lebih 2 minggu. Keempat buku dalam serial SUPERNOVA ini selesai juga gue baca.
1. Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh
Menunaikan ikrar mereka untuk berkarya bersama, pasangan Dimas dan
Reuben mulai menulis roman yang diberi judul Kesatria, Putri, dan
Bintang Jatuh.
Paralel dengan itu, dalam kehidupan nyata, sebuah kisah cinta
terlarang terjalin antara Ferre dan Rana. Hubungan cinta mereka
merepresentasikan dinamika yang terjadi antara tokoh Kesatria dan Putri
dalam fiksi Dimas dan Reuben. Tokoh ketiga, Bintang Jatuh, dihadirkan
oleh seorang peragawati terkenal bernama Diva, yang memiliki profesi
sampingan sebagai pelacur kelas atas.
Tanpa ada yang bisa mengantisipasi, kehadiran sosok bernama Supernova
menjadi kunci penentu yang akhirnya merajut kehidupan nyata antara
Ferre-Rana-Diva dengan kisah fiksi karya Dimas-Reuben dalam satu dimensi
kehidupan yang sama.
I said: Buku ini membuat gue tertarik buat baca serialnya yang kedua. Itu tandanya, buku ini menarik. Well, lepas dari itu, buku ini juga bikin gue sedikit pusing, soalnyaaaaa, di dalam buku ini, banyak sekali istilah-istilah ilmiah, atau mungkin istilah-istilah fisika, yang gue nggak ngerti sama sekali. Alhasil, di beberapa bagian, buku ini bikin gue ngantuk. Jalan ceritanya pun kalo nggak dicermatin dengan teliti, mungkin gue nggak akan ngerti. Tapi menurut gue, inilah sastra! Dan gue berhasil baca karya sastra! Bangga loh, tadinya kan gue pikir gue cuma bisa baca novel cinta-cintaan doang. Haha.
2. Akar
Di Bolivia, Gio mendapat kabar bahwa Diva hilang dalam sebuah ekspedisi
sungai di pedalaman Amazon. Di Indonesia, perjalanan seorang anak yatim
piatu bernama Bodhi dimulai. Bodhi, yang dibesarkan di wihara oleh Guru
Liong, akhirnya meninggalkan tempat ia dibesarkan dan bertualang ke Asia
Tenggara. Di Bangkok, ia bertemu pria eksentrik bernama Kell yang
mengajarinya seni tato.Setelah melalui petualangan yang berliku di
berbagai negara, Bodhi akhirnya kembali ke Indonesia. Ia dipertemukan
dengan tokoh punk karismatik bernama Bong. Sejak itu, Bodhi menjadi
bagian dari komunitas punk dengan perannya sebagai seniman tato.
Sebuah surat misterius yang ditemukan secara tidak sengaja oleh Bodhi kembali membawanya ke gerbang petualangan baru.
I said: Di buku Supernova yang kedua ini, gue agak bingung (lagi). Kenapa? Karena nama-nama tempat di dalam buku kedua ini susah-susah banget disebutin dan susah buat dihafal. Tapi banyak pesan-pesan yang bagus buat diterapin di kehidupan sehari-hari dalam novel ini. Pesan tersebut terlihat dari percakapan Bodhi dan Bong. Ataupun dari percakapan Bodhi dan Kell. Dari keempat buku serial SUPERNOVA, gue menomorempatkan AKAR. Soalnya, buku ini yang paling susah gue tangkep makna keseluruhannya.
3. Petir
Dua tahun setelah roman mereka rampung, Dimas dan Reuben mengalami
stagnasi. Hingga suatu hari mereka mendapat surat elektronik dari
seseorang bernama Gio. Kata “Supernova” yang disebut Gio dalam surat itu
menjadi tanda tanya baru sekaligus awal pengetahuan Dimas dan Reuben
tentang jaringan yang selama ini melibatkan mereka tanpa
disadari.Sementara itu, di Kota Bandung, seorang gadis sebatang kara
bernama Elektra berusaha menyambung hidup. Berawal dari perkenalannya
dengan seorang yogini bernama Ibu Sati dan seorang entreprenur muda
urakan bernama Toni alias Mpret, hidup Elektra mulai terakselerasi. Dari
anak kuper yang tidak punya motivasi, Elektra bertransformasi menjadi
seorang pengusaha, dan akhirnya seorang penyembuh.
Setelah nyaman dalam lingkungannya yang baru, hidup Elektra kembali
siap diguncang ketika Bong memintanya untuk menolong seseorang yang tak
ia kenal bernama Bodhi.
I said: Baca buku Supernova yang ketiga ini bener-bener hiburan! Kenapa? Dialog antartokohnya bikin ngakak saking lucunya. Baca PETIR seperti membaca buku humor. Namun, tetep menurut gue, unsur-unsur karya sastranya kelihatan. Cuma, dialognya dibuat selepas mungkin, sehingga menurut gue, unsur komedinya bukan dibuat-buat, tetapi alami dari sang tokoh. Itulah, kenapa setelah baca buku ini, gue pengen langsung baca buku yang keempat.
4. Partikel
Di pinggir Kota Bogor, dekat sebuah kampung bernama Batu Luhur, seorang
anak bernama Zarah, dan adiknya, Hara, dibesarkan secara tidak
konvensional oleh ayahnya, dosen sekaligus ahli mikologi bernama Firas.
Cara Firas mendidik anak-anaknya mengundang pertentangan dari
keluarganya sendiri. Di balik itu semua, masih tersimpan berlapis
misteri, di antaranya hubungan khusus Firas dan sebuah tempat angker
yang ditakuti warga kampung. Tragedi demi tragedi yang menimpa
keluarganya akhirnya membawa Zarah ke sebuah pelarian sekaligus
pencarian panjang.
Di konservasi orang utan Tanjung Puting, Zarah menemukan keluarga baru
dan kedekatannya kembali dengan alam. Namun, bakat fotografinya membawa
Zarah lebih jauh dari yang ia duga. Di London, tempat Zarah akhirnya
bermarkas, ia menemukan segalanya. Cinta, persahabatan, pengkhianatan.
Termasuk petunjuk penting yang membawa titik terang bagi pencariannya.
Sementara itu, di Kota Bandung, Elektra dan Bodhi akhirnya bertemu.
Secara bersamaan, keduanya mulai mengingat siapa diri mereka
sesungguhnya.
I said: Firstly, gue pikir buku ini adalah buku yang terakhir. Ternyata, masih ada lanjutannya yang sekarang belum terbit. Buku ini adalah buku yang paling lama gue baca. Soalnya, beberapa halaman terakhirnya itu kehambat tugas-tugas kuliah. Jadi, gw bacanya keputus-putus deh. Tapi, akhirnya selesai jugaaa. Haha. Gue masih penasaran sampe sekarang, kemana itu bokapnya si Zarah yaaa?
sumber: http://kutukutubuku.com/2008/open/30316/paket_supernova_1-4 |