Monday, July 7, 2014

Talaga Sampireun: Sensasi Makan Seafood di Tepi 'Telaga'.

Sebelumnya, gue nggak tau sama sekali kalau tempat makan ini nyatanya 'eksis'. Terletak di kawasan Bintaro, Talaga Sampireun ini ternyata sudah dikenal banyak orang sejak berdirinya tiga-empat tahun yang lalu. Hemm.



Gue sendiri mengenal tempat makan ini dari hasil kepo-kepo semua merchant Jakarta Pass. Iya, Talaga Sampireun adalah salah satu tempat makan yang bekerja sama dengan Jakarta Pass. Sayangnya, Jakarta Pass hanya berlaku weekdays di Talaga Sampireun, sementara weekend nggak berlaku. Lumayan sih, Jakarta Pass bisa membawa 15% discount pas makan di sini.

Talaga Sampireun ini ternyata merupakan bahasa Sunda yang artinya tempat singgah di tepi danau. Tempatnya teduh soalnya dikelilingi danau. Danau buatan sih ya kelihatannya. Di tengah-tengah danau ada air mancurnya. Di sekeliling danau, ada saung-saung yang bisa digunakan sebagai tempat makan dan berkumpul keluarga yang nyaman. Cuma (ada cumanya, nih), untuk makan di saung, kita harus memesan makanan dengan total minimal 800.000 rupiah. Alhasil, karena gue nggak mungkin makan sampai jumlah segitu, jadinya gue memilih untuk duduk di tempat lain yang masih bisa menghadap danau dan terdiri atas 1 meja serta 4 kursi. Cukup kok untuk makan berempat (waktu ke sini, papa gue nggak ikut soalnya :()


Seluas ini...
Talaga Sampireun ini luas banget dan memang pas untuk jadi tempat berkumpul keluarga kecil maupun keluarga besar. Kalau sama teman-teman, mungkin bisa cocok mungkin juga nggak. Yang serunya lagi, di Talaga Sampireun ini disediakan kursi roda. Jadi, Opa gue yang agak kesulitan dalam berjalan sangat amat dimudahkan dengan adanya kursi roda ini. 


Sesyahdu ini...
Lanjut ke pembahasan menu-menu yang gue pesen yaaa...

1. Gurame Terbang (IDR 79)

Gurame goreng yang dibentuk dalam posisi berdiri ini memang sepertinya sudah menjadi favorit semua orang di rumah makan Sunda manapun. Soalnya dimana-mana, menu ini pasti jadi chef-recommendation gitu. Masalahnya tinggal rasa si ikannya aja, cocok atau nggak sama lidah kita.



Di keluarga gue, yang paling suka sama gurame goreng terbang adalah Oma Opa gue. Jadinya gue pesen ini biar mereka bisa makan. Tekstur keseluruhan guramenya ini super garing, tulang-tulang di pinggir sampai ekornya bisa digerogotin kayak kerupuk. Seru banget dimakan sama sambel kecap yang mereka sediain. Cuma, rasa dari ikannya sendiri 'kurang' kalau menurut Oma Opa gue. Mungkin kurang sesuai selera kali ya.

Tapi itu pendapat Opa Oma gue. Gue sendiri sih suka-suka aja, karena emang pada dasarnya, gue suka apa aja yang memang garing. Soal daging ikannya sendiri, menurut gue rasanya juga biasa-biasa aja. Nggak kurang. Nggak enak banget juga. Keunggulan dari menu ini terletak di kesegaran ikannya yang emang terasa. Mungkin aja yang dimasak ini adalah ikan gurame yang lagi berenang-renang, sehingga baru sebaru-barunya. Hehe.

Dari nilai 1-10, menu ini dikasih nilai 7.5. 

2. Ikan Gurame Bakar Bumbu Cobek (IDR 79)

Nggak lengkap kalau makan ikan goreng nggak ada ikan bakarnya juga. Jadilah gue memesan menu ini, Gurame Bakar Bumbu Cobek. Skenarionya, gue sama mama makan yang bakar. Opa sama Oma makan yang gurame goreng. Tapi, memang nggak serius-serius amat jalanin skenario itu, jadi ya semuanya saling comot juga. Opa gue yang paling getol makanin ikan bakar bumbu cobek ini. Salut deh ya, masih kuat makan pedes. Enak sih! Woohoo!



Gurame bakar bumbu cobek di TS ini enak. Bumbu bakar-bakarannya (manis, asin, dan bumbu ikannya) terasa di lidah. Udah bumbunya enak, sambel yang melapisi di atas badan ikannya juga pol pedesnya! Jujur, gue jauh lebih suka Gurame Bakarnya dibanding Gurame Gorengnya. Mama dan Opa juga mengakui hal itu. Kalau oma sih, emang nggak doyan ikan bakar. Jadi, nggak nyobain deh.



Dari nilai 1-10, menu ini dikasih nilai 8.5. 

3. Kepiting Bakar Daun TS (IDR 128)

Nggak berhenti di Gurame aja, kita juga mesen Kepiting Bakar. Setiap porsi terdiri dari satu kepiting (kepiting jantan) aja. Ukurannya sih jumbo, jadi puas. 



Kepiting ini dibakar pakai saus-saus dan bumbu-bumbu tertentu, terus dibungkus pakai daun TS. Daun TS ini mungkin maksudnya adalah daun yang tumbuh di sekitar Talaga Sampireun kali ya. Bodohnya aku tak bertanya lebih lanjut. Mhihi. 

Kepiting itu pada dasarnya kan enak ya. Bumbu-bumbunya agak spicy gimana gitu. Tapi yang ngeselin dari makan kepiting itu adalah satu. Yap, BUKANYA RIBET. Hahaha, butuh perjuangan buat bukain cangkang-cangkang itu kan yaa. Tapi, tak apalah, rasanya berbanding lurus dengan kesusahan kita mengumpulkan daging kepiting itu, kok. Hehe.


Dari nilai 1-10, menu ini dikasih nilai 8. 

4. Cumi bumbu mangga (IDR 59)

Akhirnya, hidangan laut lain yang kita pesen adalah cumi dan kita merelakan diri untuk tidak memesan udang lagi. 



Cumi goreng tepungnya enak. Tapi, cuma buat gue doang enaknya. Cuminya lunak dan mudah digigit soalnya. Mangga yang nemenin si cumi bisa digadoin juga, makanya seru. Asem-asem pedes. Beda lagi sama pendapat dari oma dan mama gue. Mereka bilang, cuminya kurang berasa bumbunya. Cenderung nggak ada rasanya malahan. Terus, kebanyakan tepung dan sedikit masih basah alias nggak garing. 

Oma dan mama gue akhirnya sedikit berkesimpulan kalau makanan yang digoreng-goreng di TS ini kurang oke dan kurang sesuai dengan selera mereka. Yang bener-bener jempolan justru yang bakar-bakar dan menu kepitingnya. Itu enak banget, sih.


Dari nilai 1-10, menu cumi ini dikasih nilai 7. 

5. Tumis bunga pepaya (IDR 27)

Cuma satu kata. PAHIT! Gue nggak suka dan nggak bisa makan banyak-banyak. Kalaupun makan, harus ditemenin sambel banyak-banyak. Kalau nggak, ampun deh. Haha.
Ini favorit oma mama dan opa gue banget sih tapi. Beda umur sih, ya... :'



Menu lainnya: 
6. Nasi Putih (IDR 9) -- OMG!
7. Teh Tarik (IDR 19)
8. Es Teh Tawar/ Teh Hangat Tawar (IDR 9) -- OMG juga!
9. Air Mineral (IDR 12)


SPOTTED! Bentuk wastafelnya unik-unik
Terlepas dari makanan-makanannya yang agak mahal, ketika kita memutuskan untuk makan di Talaga Sampireun, yang kita beli nggak cuma makanannya aja. Tapi juga suasanannya, suara gemericik airnya, pemandangannya, serta kegesitan dan keramahan pelayannya.

Di sini juga ada jaminan yang diberikan oleh TS. Kalau makanan yang dipesan datang setelah lebih dari jangka waktu yang ditentukan, maka pemesan berhak mendapatkan 'sesuatu' dari Talaga Sampireun (kalau nggak salah, produk gratis atau diskon)...

Tempatnya recommended abis buat kalian yang mau nyari suasanya syahdu bareng keluarga. Kumpul-kumpul, cerita-cerita, ketawa-ketawa, pas banget! 

Desir angin, gemericik air.
Wiati bulao diluhut hamparan pare
Angin ngahiliwir nyabak kana hate
Batara alam mukakeun gapura hidup
Talaga endah anu nyreset hate

(kutipan dari buku menu)

TALAGA SAMPIREUN

BINTARO
Blok B7/N1 Boulevard Bintaro Jaya
Kawasan Niaga Bintaro Sektor 7
(021) 745 3999; 0857 1159 6323
bb: 7A0DFC78
Reservation: (021) 745 3999 (reservation@talagasampireun.com)

ANCOL
Jalan Lapangan Golf 7 Ancol, Pademangan Utara
(021) 647 00400; 081 299 222 175
bb: 73CF595F 
Reservation: (reservation.ancol@talagasampireun.com)

www.talagasampireun.com
Instagram: @TalagaSampireun
Facebook: Talaga Smpireun

3 comments:

  1. aku pernah nih ke sini, emang terkenal bgt tempatnya.. nyokap penasaran bgt sampe-sampe gue ngehubungin senior di fakultas yg rumahnya di bintaro X))

    di sini emang beli suasana banget sih, gue waktu itu di saungnya tapi sayangnya udah malem jadi susah foto-foto :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gua malah diomelin karena hampir nyasar Lynn ke sini haha. Iya emang suasananya bikin tenterem banget. :)

      Delete
  2. Mau dus makanan untuk gurame goreng atau ikan bakar lainnya? Coba deh gunakan Greenpack. Greenpack adalah dus makanan yang dirancang khusus untuk makanan, aman digunakan, serta ramah lingkungan. Ayo dukung greenpack untuk membuat indonesia lebih hijau..

    Informasi lebih lanjut tentang Greenpack dapat anda temuakn di sini http://www.greenpack.co.id/

    ReplyDelete

Thanks for leaving a comment :)