Sebetulnya, tidak ada rencana sebelumnya mau ke mana saja hari ini.
Tiba-tiba, sebuah ide begitu saja terlintas untuk ikut seorang teman menyambangi perpustakaan.
Dia bawa gitar.
Setelah mengembalikan buku yang dia pinjam, saya dan dia duduk di pinggir sebuah danau. Terlihat tidak terlalu bersih karena terlalu banyak sampah yang bertebaran mengambang di permukaan.
Sedih melihat kondisi air yang ... ah... bagaimanapun juga, ketenangan dan hijaunya air danau tadi, agaknya cukup untuk menutupi kekesalan hati (sementara).
Dia keluarkan gitarnya dan lagu pertama mulai dimainkan. Tembang selanjutnya berasal dari semenjak tahun 1990-an sampai 2012-an.
Perlahan, saya mulai menemani iringan petikan gitar itu dengan suara yang pas-pasan dan cenderung apa adanya. Nyatanya, hal seperti ini ternyata cukup mampu untuk tenangkan hati. (Kalian mau coba?)
Bernyanyi, apalagi melantunkan lagu-lagu yang sendu dan mendayu, biasanya buat saya galau. Herannya, kala tadi siang hingga sore, lantunan itu justru menciptakan senyuman dan ketenangan. Tak terhitung berapa lagu yang dihadirkan kembali sore tadi di pinggir danau. Ada lagu yang masih saya hafal betul liriknya, ada yang sudah terlupakan, namun meskipun begitu, nada-nadanya cukup bertahan dan masih mampu menari-nari di memori.
Jujur, saya rindu akan banyak lagu. Terlebih lagi, saya rindu menatap danau itu.
Syukurnya, sore tadi mampu mengobati kerinduan saya.
Terima kasih kepada kamu, teman. Juga sampaikan salamku pada gitarmu.
:)
No comments:
Post a Comment
Thanks for leaving a comment :)